Prospek rumput raja sebagai komoditas yang mempunyai nilai ekonomis sangat balk, karena rumput raja merupakan rumput potongan yang berkualitas unggul sebagai sumber hijauan makanan ternak ruminansia yang penting. Produksi rumput raja tinggi, nilai gizinya cukup baik dan mudah penanamannya serta dapat diawetkan menjadi silase. Rumput ini berumur panjang dan merupakan rumput potongan. Bentuknya mirip pohon tebu, mempunyai bentuk rumpun yang terdiri dari 20 – 50 batang dengan diameter sekitar2,5 cm. Tingginya dapat mencapai 2 – 3 m, lebar daun 2 – 3 cm dan panjangnya 60 – 90 cm.
Rumput raja mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai usaha dan merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis. Namun sampai sekarang ini tehnik penanamannya masih sederhana dibandingkan dengan tehnik penanaman tebu yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih baik. Yang dimaksud masih sederhana disini yaitu tidak adanya perlakuan-perlakuan khusus . Pada tanaman tebu sebelum penanaman ada perlakuan-perlakuan antara lain: tidak mengelupas pelepah daun (daduk) yang membungkus tanaman tebu bibit, melakukan perendaman bibit yang akan ditanam dan membuat tanah kasuran dalam bentuk bubur untuk tempat stek ditanam. Dengan usaha-usaha tersebut diharapkan kadar air di dalam mata dapat dipertahankan dalam keadaan optimum sehingga pertunasan tidak mengalami gangguan.
Sifat-sifat tanaman rumput raja menyerupai sifat tanaman tebu, yaitu untuk pertumbuhan batang sangat diperlukan tersedianya air yang cukup. Cepat lambatnya pertumbuhan batang mempunyai korelasi positif dengan kadar air dalam pelepah daun. Sedangkan kadar air dalam pelepah daun juga mempunyai korelasi positif dengan kandungan air dalam tanah. Seperti kita ketahui bahwa tanaman tebu adalah tanaman budidaya, pola penanamannya lebih intensif dan cara-cara penanamannya lebih diperhatikan dibandingkan dengan tanaman rumput. Pada tanaman tebu ada tehnik penanaman yang bisa diterapkan pada tanaman rumput raja seperti cara penyediaan bibit, cara penanaman, masa pertunasan dan masa pertumbuhan
PERSIAPAN LAHAN
Sebelum melakukan penanaman, lahan perlu diolah terlebih dahulu, lahan dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 20 – 30 cm. Pada lahan yang miring cukup dibuat garitan mengikuti garis kontur dengan kedalaman 20 cm. Tanah yang telah diolah dicampur rata dengan pupuk kandang. Pengolahan lahan pada musim penghujan dan pada musim kemarautidak banyak berbedaan hanya saja pada musim penghujan dibuat bedengan dan saluran air.
Penyediaan Bibit
Penyediaan bibit rumput raja ada du cara yaitu denga cara stek dan sobekan rumpun.Bibit rumput raja dengan stek jangan terlalu muda atau terlalu tua krena mengakibatkan pertumbuhan terlambat,bahkan tidak tumbuh.Stek bibit yang baru di ambil dari kebun bibit tidak di kelupas pelepah daun nya. Stek batang yang baik berdiameter 1,5-2 cm dengn panjang 20-25 cm dan memiliki 2-3 mata tunas.
Bibit yang berupa sobekan rumpun terdiri atas 2 – 3 anakan diambil dari tanaman yang mempunyai anakan cukup banyak. Kebutuhan bibit tergantung daripada tingkat kesuburan tanah, untuk yang tanah sedang kesuburannya dengan jarak tanam 1 x 1 m bibit yang harus disediakan kurang Iebih 10 .000 stek batang/ha.
PENANAMAN
Mengingat kebutuhan air tanaman rumput raja cukup banyak, maka penanaman rumput sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan (terutama pada lahan tadah hujan), agar pada waktu musim kemarau akar tanaman sudah kuat. Hujan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan rumput raja . Bila hujan terus menerus maka pertumbuhan rumput akan berlangsung terus, sedang bila kekurangan air pertumbuhan akan terhambat. Apabila pengairan cukup penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun.
Cara penanaman harus disesuaikan dengan musim pada saat bibit tersebut akan ditanam. Pada musim kemarau ketika jauh dari tergenangnya air penanaman bibit bermata tunas dua ditanam pada tanah yang datar sedikit condong terbenam sampai buku ruas yang terakhir dengan kedua mata tunas berada di samping (lihat Gambar 1). Hal ini untuk memberi kesempatan yang sama pada kedua mata tunas tersebut untuk bertunas dengan baik. Pada musim penghujan penanaman bibit sama seperti dilakukan musim kemarau tetapi tanah sedikit ditinggikan atau dibuat bedengan dan saluran air (Iihat Gambar 2). Dengan cara seperti ini diharapkan bibit terhindar dari kemungkinan tergenang air sehingga terhindar dari bahaya kebusukan. Busuknya bibit dapat pula terjadi pada penanaman bibit yang terlalu dalam, terutama pada tanah yang sangat berat yang pengeringnya tidak sempurna.
Hal yang perlu diperhatikan pada saat penanaman rumput yaitu mempertahankan kadar air yang terdapat di dalam mata tunas. Karena apabila dalam keadaan minimum mengakibatkan terhambatnya pertunasan. Yang dimaksud dengan pertunasan adalah tumbuhnya primodia mata menjadi tunas dan primodia akar yang terdapat pada cincin akar pada batang tumbuh menjadi akar.
Pertunasan yang baik merupakan suatu permulaan pertumbuhan yang baik pula. Karena itu dalam penanaman bibit perlu diusahakan suatu keadaan yang sesuai sehingga tunas dan akar dapat tumbuh dengan cepat dan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya bibit stek bertunas adalah kadar air yang terdapat di dalam mata tunas.
Untuk menghindari berkurangnya kadar air di dalam mata tunas sebelum bibit ditanam dilakukan usaha – usaha antara lain
1. Tidak melakukan pengelupasan terhadap pelepah daun pada stek bibit. Seperti kita ketahui bahwa pelepah ini menutupi batang sehingga merupakan pelindung bagi batang dan mata tunas dari panas matahari sehingga tidak mengalami kekeringan.
2. Melakukan penyiraman bibit rumput, sebelum bibit rumput ditanam dengan tujuan untuk mengurangi penguapan. Dengan uasaha-usaha tersebut diharapkan kadar air di dalam mata tunas dapat dipertahankan sehingga pertunasan tidak mengalami gangguan.
Dengan uasaha-usaha tersebut diharapkan kadar air di dalam mata tunas dapat dipertahankan sehingga pertunasan tidak mengalami gangguan .
PEMUPUKAN
Pertumbuhan rumput raja berjalan cepat, maka fase-fase seperti ini air dan unsur hara harus cukup tersedia. Kekurangan zat yang dibutuhkan pada fase vegetatif ini akan menyebabkan berkurangnya jumlah rumpun dan ruas batang menjadi pendek .
Kebutuhan pupuk untuk tanaman rumput raja cukup tinggi dibandingkan dengan tanaman rumput jenis lain. Pemberian pupuk kandang sangat penting untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah, sebab rumput raja menghendaki tanah yang gembur, subur, dan drainase yang baik untuk pertumbuhan.Pemupukan pertama dilakukan bersama dengan pengolahantanah. Untuk 1 ha lahan dibutuhkan kurang lebih 10 ton pupuk kandang 50 kg KCI dan 50 kg TSP. Selain itu perlu diberikan pupuk urea pada waktu tanaman berumur 2 – 3 minggu sebanyak 100 kg/ha. Interval pemupukan urea setiap rumput habis dipotong . Pemupukan ulang dengan pupuk kandang, KCI dan TSP dengan takaran yang sama seperti pemupukan pertama diberikan setiap setelah tiga kali pemanenan .
PERAWATAN
Rumput raja memerlukan perawatan yang teratur, sesudah pemotongandilakukan tanah diantara barisan rumput perlu disiangi dan batang-batang yang mati dibuang. Pada fase ini perlu melakukan penggemburan, pembubunan tanah dan pemupukan. Tanaman rumput raja (king grass) merupakan salah satu jenis rumput yang membutuhkan air cukup banyak.
Cukup banyak dalam arti bahwa pada musim kemarau kebutuhan air harus dicukupi oleh pengairan . Pada musim penghujan kelebihan air harus segera diatasi atau dialirkan sehingga tidak ada air yang menggenang. Pemberian air tepat pada waktunya akan meningkatkan produksi rumput. Sebaliknya kekurangan air pada saat dibutuhkan dan kelebihan air pada saat tanaman rumput kurang memerlukannya akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan menurunnya produksi.
Pemberian air pengairan pada kebun rumput sangat diperlukan terutama pada musim kemarau . Pemberian air dapat juga dilakukan dengan cara penyiraman. Air dapat diberikan pada waktu pagi atau sore hari.
PEMANENAN
Pada saat pemanenan yang harus mendapat perhatian yaitu cara pemotongan. Cara pemotongan yang salah akan mengakibatkan berkurangnya jumlah rumpun atau anakan. Pemotongan pertama pada tanaman rumput raja dilakukan umur 90 hari (3 bulan). Interval pemotongan selanjutnya selang 50 hari pada musim penghujan dan selang 60 hari pada musim kemarau. Interval pemotongan yang terlalu pendek atau terlalu panjang harus dihindari. Interval pemotongan yang terlalu pendek akan menyebabkan produksi sedikit, dan interval pemotongan yang terlalu panjang akan menyebabkan rumput terlalu tua
sehingga nilai gizi rumput akan menurun.
Pemotongan rumput dilakukan pada jarak 15-20 cm dari permukaan tanah. Pemotongan yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan sisa batang yang tinggal mengayu sedangkan pemotongan terlalu rendah menyebabkan terganggu pertumbuhan rumput untuk selanjutnya karena jumlah anakan (rumpun) yang tumbuh sedikit. Bila hal tersebut dilakukan dengan benar maka diharapkan pada musim kemarau akan diperoleh hasil yang optimal.
Untuk menjamin kelangsungan produksi rumput, perlu dilakukan peremajaan. Peremajaan biasanya dilakukan setelah rumput berumur 3 – 4 tahun.
One comment
Pingback: Rumput Gajah Sebagai Pakan Ternak | peternakankita.com