Moringa oleifera merupakan tumbuhan di daerah tropis dan subtropis (Anwar et al., 2007), toleran terhadap kekeringan dan tumbuh selama musim kemarau (Duke, 1983). Daun kelor menunjukkan kadar air yang rendah, persentase fenol yang lebih rendah (3-4%), kandungan protein (13-14%) dan mineral (11-13%) yang tinggi. Daun kelor jugamengandung: kalsium (2,9 – 3%), kalium (1%) dan besi (50 -80mg/100g daun kering) (Juliani et al., 2008).
Moyo et al., (2011) telah mengevaluasi karakteristik nutrisi daun Moringa oleifera Lam terutama sebagai pakan ternak. Daun kering mengandung protein kasar (PK) 30,30% dengan 19 asam amino. Kandungan asam amino tertinggi adalah alanin (3,03%) dan terendah sistein (0,01%). Daun kering mengandung mineral makro dan mikro, tertinggi masing-masing Ca (3,65%) dan Fe (490 mg/kg). Daun kering mengandung 17 asam lemak dengan kandungan tertinggi asam α-linolenic (44.57%). Kandungan antinutrisi yang rendah berupa tannin 0,32% dan total polyphenol 2,02% (Tabel 2). Sedangkan hasil analisis kandungan vitamin daun kelor berdasarkan United States Department of Agriculture (2015) disajikan pada tabel.
Tabel Kandungan Nutrisi Tanaman Kelor.
Kandungan Nutrisi | Dun Kering |
Kadar Air(%) | 9,533 |
Protein Kasar (%) | 30,29 |
Lemak (%) | 6,5 |
Neutral Detergent Fibre(%) | 7,64 |
Acid Detergent Fibre(%) | 8,49 |
Acid Detergent Lignin(%) | 1,8 |
Acid Detergent Cellulose(%) | 4,0 |
Sumber: moyo et al (2000)
Pemanfaatan kelor sebagai bahan pakan ternak berbeda dengan pemanfaatan kelor untuk konsumsi manusia. Ternak dapat mengkonsumsi kelor langsung berupa daun, bersama bunga, tangkai daun, ranting dan batang-batang kecil yang lunak, demikian juga buahnya. Pemanfaatan
kelor untuk konsumsi manusia, daun harus dibersihkan dari tangkai daun, ranting, dan batang kecil, demikian juga buahnya. Bagian-bagian dari dari kelor tersebut mempunyai kandungan nutrisi yang berbeda. Hasil review Nouman et al., (2014) menunjukkan kandungan nutrisi bagian-bagian yang berbeda dari kelor disajikan pada tebal di bawah ini.
Tabel Kandungan Nutrisi Tanaman Kelor (Nouman et a(2014))
Bagian Bagian Kelor | BK(%) | PK(%) | L(%) | SK(%) | Abu(%) | NDF(%) | ADF(%) |
Daun (fodder) | 7,8 | 21,87 | 6,5 | 4,5 | 12 | 8 | 6 |
Batang (fodder) | 8,0 | 8,75 | 2 | 20 | 12,5 | 28 | 21 |
Daun Dan Batang (fodder) | 7,6 | 15,31 | 3 | 14,5 | 12 | 16 | 21 |
Daun (tree) | 8,6 | 23,51 | 3 | 7,5 | 13,5 | 11 | 6 |
Batang (tree) | 8,6 | 10,93 | 1 | 26,5 | 10,5 | 36 | 26 |
Daun Dan Batang (tree) | 92 | 16,41 | 2,5 | 17,5 | 11 | 21 | 15 |
Sedangkan menurut Astuti: Daun kelor memiliki kandungan protein sebesar 29,61%, lemak 7,48%, serat 8,98%, kadar abu 10,13%, dan energi metabolis 1318,29 kkal kg-1 (Osfar 2008). Antinutrisi yang terkandung dalam daun kelor (%) bahan kering yaitu tanin 0,3%, saponin 6,4%, asam phitat 2,3%, dan total phenol 2,7% dan akan berkurang jika telah diekstraksi ataupun diubah menjadi tepung (Astuti et al., 2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kelor (Moringa oleifera) dapat digunakan hingga 5% dalam pakan sebagai pengganti tepung ikan dan bungkil kedelai (Astuti et al., 2005).
Tabel Kandungan Nutrisi Tanaman Kelor
Pemanfaatan daun kelor sebagai bahan makanan untuk manusia, Krisnadi (2015) mengutip Dr. Gary Bracey,
seorang penulis, pengusaha, motivator, dan ahli kesehatan di Afrika, mempublikasikan dalam moringadirect.com,
bahwa serbuk daun kelor mengandung :
- Vitamin A, 10 kali lebih banyak dibanding wortel.
- Vitamin B1, 4 kali lebih banyak dibanding daging babi.
- Vitamin B2, 50 kali lebih banyak dibanding sardines,
- Vitamin B3, 50 kali lebih banyak dibanding kacang,
- Vitamin E, 4 kali lebih banyak dibanding minyak Jagung,
- Beta Carotene, 4 kali lebih banyak dibanding wortel,
- Zat Besi, 25 kali lebih banyak dibanding bayam,
- Zinc, 6 kali lebih banyak dibanding almond,
- Kalium, 15 kali lebih banyak dibanding pisang,
- Kalsium, 17 kali lebih banyak dibanding Susu,
- Protein, 9 kali lebih banyak dibanding Yogurt,
- Asam Amino, 6 kali lebih banyak dibanding bawang putih,
- Poly Phenol, 2 kali lebih banyak dibanding anggur merah.
- Serat (Dietary Fiber), 5 kali lebih banyak dibanding sayuran pada umumnya.
- GABA (gamma-aminobutyric acid), 100 kali lebih banyak dibanding beras merah dan merupakan sumber protein
yang baik, vitamin, β-karoten, asam amino fenolat dan berbagai asam amino essensial lainnya. Kelor menyediakan kombinasi yang kaya dan langka dari zeatin, quercetin, β – sitosterol, asam caffeoylquinic dan kaempferol.
cukup bergizi juga ternyata