Kambing merupakan jenis ternak ruminansia yang sudah sejak lama dibudidayakan. Memelihara ternak ini relatif tidak sulit, karena selain jinak makanannya juga cukup beragam. Berbagai jenis hijauan mau dimakannya bahkan di beberapa daerah kambing memakan berbagai macam limbah rumah tangga bahkan mau memakan kertas koran. Jenis daun-daunan cukup digemari oleh kambing diantaranya daun turi, lamtoro dan daun tanaman tahunan lainnya seperti mangga, nangka.
Beberapa jenis kambing di Indonesia tersebar di daerah yang tergolong kering dan berbukit atau daerah pegunungan karena hewan ini menyukai daerah seperti itu, kambing adalah hewan takut pada air.
Sementara ini kambing digolongkan dalam 2 tipe yaitu
- Kambing potong (penghasil daging)
- Kambing dwi-guna (penghasil daging dan susu).
Berdasarkan tujuan pemeliharaan :
- Untuk pembibitan
- Untuk penggemukan
Beberapa jenis kambing telah dikenal oleh masyarakat umum adalah :
- Kambing Kacang
- Kambing Peranakan Etawah.
Kedua jenis kambing ini sudah beradaptasi dengan baik dengan kondisi tropis basah di Indonesia. Kambing Kacang mempunyai keistimewaan dalam hal prolifikasi (beranak kembar) dan interval (jarak) beranak yang pendek di bandingkan kambing PE. Sedangkan jenis kambing yang belum lama ini dikembangkan dan dibudidayakan adalah kambing Boer yang merupakan tipe kambing potong.
1. Jenis Kambing Boer
Berasal dari Hottentot yaitu daerah iklim semi arid di negara Cape Peninsula Afrika Selatan. Merupakan kambing pedaging.Memiliki ciri-ciri :
- Bulu agak panjang,
- Bertanduk,
- Warna bulu coklat pada bagian leher dan kepala, pada bagian badan dan kaki berwarna putih.
- Telinganya panjang dan terkulai.
- Berat badan betina dewasa 60–75 kg
2. Jenis Kambing Kacang
Merupakan kambing asli Indonesia, tidak jelas asal usulnya.
Ciri-Ciri kambing kacang :
Badan kecil, pendek , Telinga pendek tegak, Leher pendek, Punggung meninggi, Jantan dan betina bertanduk, Tinggi badan jantan dewasa rata-rata 60 – 65 c, Betina dewasa 56 cm, Bobot dewasa untuk betina rata-rata 20 kg dan jantan 25 kg.
3. Kambing Etawa
Kambing Etawa didatangkan dari India yang disebut kambing Jamnapari. Badannya besar, tinggi gumba yang jantan 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek.
Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing “Peranakan Etawa” atau “PE”. Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.
4. Kambing Jawa Randu(Bligon, Gumbolo, Kocukan)
Kambing Jawa Randu merupakan persilangan antara kambing Kacang dengan Kambing Etawah, yang telah terjadi puluhan tahun yang lalu. Hasil silangan tersebut telah mampu beradaptasi dengan kondisiIndonesia.
Ciri-ciri Kambing Jawa Randu :
- Telinganya panjang dan terkulai sampai dengan 18 – 30 cm
- Warna bulu bervariasi dari coklat muda sampai hitam.
- Bulu Kambing PE jantan bagian atas leher, pundak lebih tebal dan agak panjang, sedang yang betina bulu panjangnya hanya terdapat pada bagian paha.
- Bobot badan jantan dewasa 40 kg dan betina 35 kg. tinggi pundaknya 76-100 cm.
5. Kambing Seanen
Kambing Seanen, berasal dari lembah Seanen(Switzland) bagian barat.
Ciri-Ciri Kambing Seanen:
- Bulunya pendek bewarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung pada telinga dan kelenjar susu
- Hidungnya lurus dna berupa segitiga
- Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depan
- Ekornya tipis dan pendek
- Jantan dan betinanya bertanduk
- Berat dewasa 68-69 Kg(jantan) dan 36-63(Betina), tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 Kg, disaat tingginya 91 cm beratnya 81 Kg