Kambing Boerka Untuk Usaha Kambing Potong

Dalam usaha penggemukan kambing Potong. Kita sebagai peternak perlu cermat memilih jenis kambing yang akan kita gemukkan. Salah satu pilihan untuk usaha kambing potong adalah kambing Boerka.

Kambing Kacang adalah kambing asli Indonesia, kambing ini sudah sangat beradaptasi dengan kondisi iklim tropis basah di Negara kita. Kambing kacang dapat berkembang biak dengan baik atau memiliki reproduktivitas tinggi. Namun ada kekurangan dari kambing ini yaitu, memiliki bobot badan yang relative kecil. Bobot kambing ini sekitar 14Kg-16Kg.

Berbeda dengan Kambing Boer, kambing ini adalah salah satu jenis kambing pedaging, yang mempunyai bobot badan yang besar dan tinggi. Kambing adalah jenis kambing unggul yang mempunyai bobot badan dan laju pertubuhan atau perkembangan yang tinggi.

Crossbreeding atau kawin silang adalah cara yang paling banyak digunakan untuk meningkatkan produktiftas ternak secara cepat dan berkualitas. Dengan cara diharapkan akan menghasilakn bibit yang unggul, karena dari hasil seleksi bibit yang unggul.

Agar melahirkan kambing unggul yang dapat beradaptasi dengan kondisi alam di Nusantara, maka kedua Jenis Kambing Ini (kambing Kacang dan Kambing Boer Jantan) dikawinkan, sehingga melahirkan jenis kambing baru yaitu: kambing boerka.

Dengan cara ini, telah melahirkan jenis kambing baru yang unggul(kambing boerka). Hasil kawin silang antara kambing boer jantan, jenis kambing pedaging dengan kambing kacang betina, kambing yang beranak banyak (jenis prolifik). Hasil persilangan ini tentunya akan menghasilkan kambing boerka yang lebih unggul, dibandingkan dengan kambing lokal. Yaitu pertumbuhan yang lebih cepat dan bobot tubuhnya lebih besar. Dan tentunya dapat beradapatasi dengan baik pada kondisi iklim toropis basah.

Skema Perkawinan Kambing Boerka

Kambing Boerka memiliki bobot badan yang besar dan tinggi ketika usia yang masih muda, memberi peluang kepada pengusaha ternak untuk memenuhi keinginan pasar ekspor. Yang Sebelumnnya sulit dicapai oleh oleh kambing Kacang, kambing lokal Indonesia.

Kambing Boer Jantan Dikawinkan Dengan Kambing Kacang Betina, untuk mendapatkan keturunan yaitu: Kambing Boerka. Kemudian Kambing Boerka Jantan dikawinkan lagi dengan kambing boerka betina (inter se mating) yang selanjutnya untuk memperoleh kambing boerka yang kemudian dianalisa untuk dipilih atau diseleksi.

Umur (bulan)	Bobot tubuh (kg)
	Jantan		Betina
	Boerka	Kacang	Boerka	Kacang
O(lahir)	2,2-2,8	1,5-2,0	2,0-2,6	1,4-1,7
3	9-15	6,7-8,7	12-Aug	6,4-7,8
6	16-22	12-16	14-18	11-14
9	21-24	14-17	15-19	13-15
12	26-32	14,7-20,0	18-26	14,7-18,0
18	28-36	20-24	20-28	16-21
>18	38-50	22-30	28-38	18-24

Kambing boerka mempunyai bobot lahir 42% lebih berat kalau kita membandingkannya dengan kambing lokal (kambing kacang). Tingkat Pertumbuhan bobot harian (PBH) kambing boerka prasapih 118 gram per hari. Jauh lebih tinggi jika kita membandingkannya dengan kambing kacang. Pada saat kambing boerka berusia sekitar 3-6 bulan, contohya, tingkat pertumbuhan kambing boerka lebih tinggi sekitar 42% saat kita bandingkan dengan kambing kacang. Tingkat pertumbuhan yang tinggi, menjadikan kambing boerka dapat kita potong pada usia yang lebih muda.

Jika kita bandingkan dengan kambing kacang, kambing boerka mempunyai karkas yang lebih bagus. Tapi mempunyai kandungan gizi dan bentuk tubuhnya yang hasmpir sama. Daging kambing boerka agak lembab, teksturnya agak lembut dan kompak, warna dagingnya agak merah dan lembab, lemak panggul agak tebal dan mempunyai bau yang khas. Jadi dengan sifat seperti itu, kambing boerka tentunya akan diteriam oleh masyakat kita.

Ada anjuran dari beberapa ahli peternakan bahwa, ternak kambing yang masih muda jangan dulu dikawinkan hingga kambing ini mempunyai berat tertentu. Pada umumnya paling tidak berat badannya antara 2/3 kambing dewasa. Hal ini dikarenakan jika maih terlalu kecil, akan dikhawatirkan pertumbuhan  berikutnya akan berjalan tidak normal atau terhambat. Seekor ternak biasanya akan mencapai pubertas atau aktivitas produksi