Dalam artikel kali ini, peternakan kita akan membahas tentang ciri ciri sapi simental. Dalam usaha pertenakan sapi potong secara intensif, memilih bakalan sapi yang akan digemukkan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan. Jika salah memilih bakalan, bukannya untung yang didapatkan, justru kerugian yang dialami, karena sapi yang dipelihara setiap hari tidak menunjukkan penambahan bobot yang sesuai dengan harapan.
Agar kondisi tersebut tidak terjadi, sebelum membeli bakalan sapi sebaiknya kita memperhatikan jenis sapi yang akan dipilih, memperhitungkan umur bakalan, memastikan kondisi fisiknya, serta menentukan waktu dan tempat yang tepat untuk membeli.
Ciri khas bangsa sapi dari Eropa Daratan adalah lebih berotot, ini adalah dua jenis sapi unggulan dari daratan Eropa yang terkenal hingga ke Indonesia. Pada artikel kali ini kami hanya men-sharing sapi simental aja dulu ya.
Ciri-Ciri Sapi Simental
Sapi Simental di kalangan peternak popular dengan sapi metal. Sapi Simental awalnya berasal dari daerah limbah Simme yang berada di Negara Switzerland. Namun sekarang berkembang lebih cepat di Benua Amerika, serta di Australia dan Selandia Baru (New Zeeland), Asia termasuk di Indeonesia. Sapi ini merupakan tipe sapi perah dan pedaging. Secara genetik, sapi simental yang berasal dari wilayah beriklim dingin dan merupakan tipe sapi besar.
Sapi simental tergolong sapi jenis sapi bangsa taurus, atau yang biasa kita kenal sebagai sapi eropa. Di negera jerman sapi ini disebut sapi Fleckvieh. Sedangkan di negara prancis sapi ini sebut oleh masyarakatnya dengan sebutan Pie Rouge.
Sejak waktu pertama kali sapi simmental dibawa ke negara swiss dan dikembangbiakkan disana, sapi ini telah berkembang dengan baik di berbagai negara seluruh dunia tersmasuk Indonesia. Untuk sapi simental murni sangat sulit diperoleh di Indonesia. Kebanyakan sapi simnetal di Indonesia adalah sapi hasil persilangan
Secara umum, bentuk tubuh sapi simental kekar dan berotot. Warna bulu sapi ini juga cukup unik. Tubuhnya berwarna cokelat kemerahan, sedangkan bagian muka dan lutut ke bawah serta ujung ekor berwarna putih. Persentase karkas sapi jenis ini termasuk tinggi dan mengandung sedikit lemak. Sapi simental mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake(kemampuan menambah konsumsi di luar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi.
Ciri fisik dari jenis sapi Simental :
- Bulunya berwarna kuning hingga kecokelatan
- Bentuk badan sapi ini panjang, kompak dan tentunya padat
- Kepala sapi simental umumnya bewarn putih pada bagian atasnya.
- Bobot tubuh sapi Simental jantan dewasa mampu mencapai 1.400 kg
- Sapi ini memang tegolong dalam sapi yang berukuran besar, baki pada waktu melahirkan, penyapihan hingga sapi dewasa
- Sapi Simental Betina dewasa 600-800 kg
- Pertambahan bobotnya mencapai 1,5-2,1 kg/hari
Dengan mengetahui ciri-ciri sapi simental, saat kita membeli sapi di pasar hewan tidak akan tertipu oleh agen atau blantik, sehingga akan sangat akan merugikan kita sebagai peternak.
Keunggulan sapi simmental
- Jenis sapi potong unggul dengan bobot badan dewasa dapat mencapai 1.400 kg
- Pertambahan bobot harian dapat mencapai 2,1 kg per/hari
- Persentase karkas daging sapi simemntal cukup tinggi, lemaknya tidak banyak atau sedikit, sapi ini bisa untuk sapi perah ataupun sapi potong.
- Keperluan masyarakat kita terhadap susu dan daging sangat tinggi, maka kita usaha beternak sapi simental sangat potensial. Apalagi samai saat ini negara kita belum mampu mencukupi kebutuhan daging nasional, untuk memenuhipun daging sapi masi di impor dari Australia dan India.
Ketika melihat keunggulan sapi simental diatas siapa yang tidak tertarik dengan usaha penggemukan sapi potong jenis ini?. Ayuk mari berternak.