Cara Budidaya Rumput Ruzi

Cara Budidaya Rumput Ruzi

Persiapan Lahan

Persiapan yang diperlukan dalam menyiapkan lahan untuk penanaman rumput ruzi tergantung kepada kondisi lahan. Lahan perlu dibersihkan dari tanaman lain seperti rumput liar, semak belukar dan pepohonan. Pekerjaan ini sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau atau menjelang musim penghujan.

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan dengan pembajakan secara mekanis (traktor). Pembajakan akan membersihkan segala sisa tanaman beserta perakarannya, sehingga menjamin lahan yang bersih dari segala tanaman yang tidak diinginkan. Sisa tanaman yang masih ada kemudian dikumpul dan dibuang agar lahan menjadi bersih dari segala jenis tanaman yang tidak diinginkan.

Cara Budidaya Rumput Ruzi

 Pembajakan sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali dengan selang antara 3-4 minggu setelah pembajakan pertama. Proses ini akan menggemburkan tanah dan membunuh tanaman liar lain yang masih tumbuh. Agar pengolahan tanah semakin sempurna dapat dilakukan penghalusan tanah menggunakan rotari yaitu 2-3 minggu setelah pembajakan kedua. Hal ini akan memudahkan proses penanaman maupun pembentukan petakan sesuai dengan kebutuhan. Pengolahan tanah yang sempurna akan mengurangi biaya untuk penyiangan maupun penyisipan tanaman yang tidak tumbuh. Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.

Penyiapan Bibit

Materi tanam rumput ruzi adalah pols (sobekan tanaman) walaupun dapat pula dikembangkan dengan biji. Pada tahap persiapan bibit perlu dihitung jumlah kebutuhan bibit untuk luasan lahan yang akan ditanam, sehingga kebutuhan bibit dapat tercukupi atau tidak sampai berlebihan. Kebutuhan bibit sesuai jumlah yang dibutuhkan sebaiknya terpenuhi dalam 3-5 hari masa pengambilan, sehingga memiliki daya tumbuh yang tinggi.

 Bibit yang ditanaman terlalu lama setelah diambil dari tanaman induk akan lebih sulit tumbuh, sehingga meningkatkan persentase tanaman mati dan meningkatkan biaya penyisipan. Bibit diperoleh dengan membongkar tanaman yang sudah cukup tua lalu dilakukan pemisahan/penyobekan menjadi 2-3 pols per tanaman. Untuk perjalanan yang cukup jauh, maka bibit kemudian di masukkan ke dalam karung lalu disiram dengan air secukupnya agar bibit tidak kering dan menjamin daya tumbuh yang tinggi.

Penanaman

Waktu tanam yang paling baik adalah pada musim hujan. Pada musim kemarau penanaman masih dapat dilakukan selama penyiraman memungkinkan dilakukan. Penyiraman dilakukan 1 x/minggu sampai tanaman tumbuh atau sampai musim hujan tiba. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam (30-50) x (30-50) cm antar baris dan didalam baris. Pengaturan jarak tanam dilakukan dengan menggunakan tali agar kelihatan lurus dan rapi sehingga mempermudah dalam penyiangan dan perawatan. Dibutuhkan bibit tanaman sebanyak 2-3 pols dalam satu lobang.

Penyiangan dan Penyisipan

Satu bulan setelah ditanam diperlukan penyiangan untuk membersihkan tanaman dari gulma atau rumput liar dan tanaman lain yang ada disekitar tanaman rumput. Penyiangan merupakan kegiatan yang penting untuk menjamin pertumbuhan rumput secara baik. Keterlambatan dalam penyiangan dapat menyebabkan pertumbuhan rumput yang lambat dan lahan akan didominasi oleh tanaman liar, sehingga menyulitkan penyisipan. Penyisipan untuk mengganti tanaman yang mati dengan bibit baru dilakukan setelah penyiangan. Biasanya diperlukan penyiangan ulang pada saat tanaman berumur dua bulan atau tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman liar.

Pemupukan

Pada tanah yang tidak subur dan masam dengan pH tanah rendah (pH<5) diperlukan pupuk dolomit untuk menjamin pertumbuhan rumput yang baik. Pemberian dolomit dilakukan setelah pembajakan tanah yang pertama dengan dosis antara 5-10 ton/ha, tergantung kemasaman tanah. Penggunaan pupuk kandang sangat diperlukan untuk menambah kesuburan dan memperbaiki tekstur tanah. Pada tanah yang tidak subur diperlukan pupuk kandang sebanyak 10-40 ton /ha dan diberikan setelah pembajakan tanah yang pertama. Pemberian pupuk kandang dilakukan bersamaam dengan pemberian dolomit.

Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman perlu diberikan pupuk kimia (urea) yaitu pada saat tanaman berumur satu bulan yaitu setelah penyiangan pertama dilakukan. Pemberian ulang dapat dilakukan setelah pemotongan (panen). Dosis penggunaan urea berkisar antara 100-150 kg/ha.

Panen

Panen pertama dilakukan pada 2-3 bulan setelah tanam, atau pada saat tanaman mulai/menjelang berbunga. Selanjutnya interval pemotongan dilakukan setiap 30-40 hari pada musim hujan atau 50-60 hari pada musim kemarau. Tinggi pemotongan pada saat panen 5-10 cm dari permukaan tanah. Khusus untuk lahan pengembalaan panen dilakukan dengan mengembalakan ternak keareal tanaman rumput, dan sebaiknya dilakukan pemagaran dengan membagi-bagi areal menjadi beberapa petak agar ternak dengan mudah dapat digiring untuk rotasi pengembalaan.

PEMANFAATAN RUMPUT

RUZI SEBAGAI PAKAN KAMBING

Rumput ruzi merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang sangat disukai ternak kambing, sehingga tidak membutuhkan masa adaptasi untuk mencapai tingkat konsumsi pakan maksimal. Rumput ruzi tergolong kepada jenis rumput yang relatif toleran terhadap injakan, dan tanaman ini relatif tinggi serta membentuk stolon maka dapat dimanfaatkan baik sebagai rumput potongan, maupun untuk pengembalaan.

Dilaporkan bahwa ternak kambing, domba dan anak sapi lebih sentisitif terhadap ’fotosensitisasi’ bila diberikan rumput Brachiaria dari berbagai kultivar, termasuk kultivar ruziziensis. Fotosensitisasi adalah gangguan pada kulit ternak akibat sangat sensitif terhadap sinar matahari yang disebabkan oleh jamur yang tumbuh pada rumput Brachiaria. Akan tetapi, pengalaman di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih, dimana rumput ruzi telah menjadi salah satu sumber hijauan yang utama baik dengan cara potong-angkut ataupun pengembalaan tidak pernah mengalami adanya kasus ’fotosensitisasi’ pada ternak kambing yang dipelihara.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena hijauan yang diberikan merupakan campuran dari beberapa jenis rumput. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan rumput ruzi, sebaiknya tanaman ini tidak diberikan sebagai pakan tunggal dalam waktu lama, tetapi sebaiknya diberikan bersama jenis hijauan pakan lain. Apabilaternak tidak digembalakan dan hanya dikandangkan, maka pemberian rumput ruzi sebagai pakan tunggal dapat dilakukan, karena kemungkinan timbulnya kasus fotosensitisasi menjadi sangat kecil. Rumput ruzi dapat gunakan dengan cara potong-angkut, dan diberikan sebanyak 15-20% dari bobot tubuh kambing sebagai pakan dasar.

Berdasarkan kandungan proteinnya, rumput ruzi mampu memenuhi kebutuhan minimal untuk produksi protein mikroba didalam rumen yang merupakan sumber utama protein bagi ternak kambing. Oleh karena itu, pertumbuhan maupun produksi susu pada tingkat sedang masih mungkin diharapkan dengan pemberian rumput ini. Untuk mencapai tingkat produktivitas sesuai kemampuan genetik ternak kambing disarankan memberikan pakan konsentrat sebanyak 1,0% bobot tubuh.

Pemanfaatan rumput ruzi sebagai rumput padang pengembalaan sebaiknya dilakukan secara rotasi dengan membagi areal tpengembalaan menjadi beberapa petakan ataupun paddock dengan menggunakan pagar pemisah. Pemagaran bertujuan untuk memberikan waktu istirahat (zero grazing) untuk setiap paddock agar rumput memiliki kesempatan cukup untuk tumbuh secara optimal.

Lama/waktu pengembalaan dalam satu petakan paling optimal adalah 7 (tujuh) hari untuk setiap petak, sehingga rumput yang dimakan lebih dahulu tumbuh masih sangat muda. Namun dengan lama pengembalaan 7 hari dalam setiap petakan akan dibutuhkan lebih banyak petakan dan biaya pemagaran menjadi mahal. Adapun keuntungan dengan cara pemetakan ini adalah produksi dan kualitas hijauan pastura dapat dikendalikan optimal, infestasi/kontaminasi cacing parasit menjadi lebih rendah karena ada periode istirahat dan produksi ternak akan lebih baik, sedangakan kelemahannya adalah biaya pagar lebih tinggi.

Sebagai padang pengembalaan Brachiaria ruziziensis termaksud salah satu rumput yang tahan renggutan dan injakan dengan perakaran yang kuat. Tumbuhnya juga menjalar, sehingga rumput ini dapat dengan cepat tumbuh merapat dan menutup tanah. Oleh karena itu, jenis rumput ini juga cocok digunakan untuk menahan erosi dan dapat ditanam pada lereng-lereng gunung, pinggiran aliran sungai dan tanah miring lainnya yang rawan longsor.

Pemanfaatan rumput ruzi dapat pula dilakukan dengan cara ’potong-angkut’ untuk sistem pemeliharaan ternak sepenuhnya didalam kandang. Pemeliharaan ternak sepenuhnya didalam kandang memudahkan perawatan dan pengawasan. Pemanfaatan dengan cara ’potong-angkut’ membutuhkan biaya operasional seperti minyak (bahan bakar) untuk pemotongan rumput dan pengangkutannya seta tenaga upahan untuk memotong rumput, melangsir dan bongkar muat.

About admin

Check Also

obat diare pada pedet

Obat Diare Untuk Pedet Sapi | peternakankita.com

Obat diare pada pedet: Salah satu penyebab diare terbesar pada pedet adalah infeksi protozoa koksidia …

5 comments

  1. Terima kasih ilmunya. Sangat bermanfaat karena saya berminat beternak kambing PE

  2. Info donk
    Dmna jial bibit rumput ruzi

    Wa 082358773993

  3. dimana saya bisa mendapatkan bibit rumput ruzi?

  4. Apakah cara budidaya dari rumput ruzi ini juga hampir sama dengan rumput odot pada umumnya? Terima kasih informasinya, salam kenal!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *